“Intervensi Rusia di Suriah adalah tindakan agresi yang menyebabkan banyanya pembantaian, penghancuran sekolah, pusat kesehatan dan rumah sakit dan mengakibatkan adanya pengungsian besar-besaran,” jelasnya.
Menurutnya, penarikan beberapa jet tempur Rusia hanya karena disebabkan kurangnya biaya yang merupakan manuver belaka, yang bukan merupakan penarikan total.
“Penarikan parsial baru-baru ini karena disebabkan bertanya biaya intervensi, kami percaya bahwa hal ini adalah manuver belaka daripada penarikan asli yang berarti,” ungkapnya.
Beberapa hari yang lalu, Kolonel Pat Ryder yang merupakan pejabat pertehanan AS mengatakan bahwa operasi Rusia di Suriah masih akan berlanjut walau telah menarik sejumlah jet tempur dari negara tersebut.
Bahkan, Vladimir Putin masih menempatkan sejumlah helikopter dan pesawat transportasi di wilayah Suriah. Selain itu, tentara Rusia juga masih menembakkan arliteri mereka guna mendukung rezim Bashar al-Assad.
Pemerintah Moskow juga masih masih mempertahankan sistem rudal S-400 di Suriah guna menjaga rezim Assad, termasuk bila ada serangan udara dari pihak musuh mereka di Suriah.
“Dalam rangka untuk menjamin keamanan yang ada, termasuk bila ada serangan udara. Sistem pertahanan udara yang paling canggih ini masih diperlukan,” papar Staf Kepala Pemerintahan Kremlin, Sergei Ivanov.
Sumber: Anadolu Agency
Post a Comment