Militer Suriah dan Syiah Hizbullah menggulirkan pertempuran merebut kota yang dilintasi jalur internasional Damaskus-Lebanon itu. Pertempuran itu dimulai dengan gempuran sengit selama dua hari berturut-turut ke wilayah mujahidin.
Di hari kedua, militer Suriah dan Syiah Hizbullah merangsek menyerbu pertahanan mujahidin. Pertempuran sengit meletus antara kedua kubu di pinggiran kota yang terkepung setahun terakhir ini.
TV resmi Suriah mengklaim militer dan Syiah Hizbullah mengontrol daerah Al-Jam’iyat di pinggiran barat Zabdani dan daerah Shulthanah di sisi timurnya. Sementara lembaga pengawas HAM Suriah melaporkan pertempuran sengit masih berlangsung antara penyerang dan faksi pejuang Suriah.
“Faksi utama yang melakukan perlawanan adalah Jahbhah Nusrah dan Ahrar Syam,” lapor pengawas HAM.
Pengawas HAM menambahkan, sedikitnya 14 tentara dan milisi Syiah Hizbullah tewas akibat pertempuran itu. Sementara jumlah korban pejuang sebanyak 12 orang.
Pada bagiannya, Ahrar Syam mengumumkan sukses menghancurkan dua tank militer Suriah dalam pertempuran di kota tersebut. Ahrar juga melaporkan berhasil menewaskan dan melukai musuh dalam pertempuran menghalau serangan itu.
Sementara itu, aktivis melaporkan mayoritas warga Zabdani mengungsi akibat pengepungan yang mencekik. Namun, ribuan dari mereka masih bertahan di pinggiran kota dan saat ini terjebak dalam pertempuran.
Kota Zabdani merupakan kota strategis karena dilintasi jalan internasional yang menghubungkan Damaskus di Suriah dan Beirut di Lebanon. Kota itu dikontrol mujahidin sejak 2012 dan termasuk salah satu daerah terakhir di perbatasan yang masih dikontrol.
Post a Comment