Dilansir dari ardalrebat.net, Selasa (24/02), sebuah sumber di Aleppo mengungkap bahwa rezim Suriah mengirim permintaan ke Iran untuk membantu merekrut tentara. Selain itu, Suriah juga meminta Iran mengirim milisi bayaran ke Aleppo untuk menghindari kerugian lebih besar.
Ratusan sipil itu dilatih militer secara singkat di akademi militer Al-Handasah di Aleppo. Mereka diajari cara menggunakan senjata oleh instruktur dari Iran dan Lebanon.
Militer Suriah berhasil menyiapkan 1000 pasukan yang didukung milisi bayaran dari Iran, Lebanon dan petinggi militer di dua kota Syiah di Aleppo, Nubu dan Zahra. Ratusan tentara itu dipersiapkan untuk membuka pengepungan di dua kota itu.
Dari sisi politik, rezim Suriah berusaha membangkitkan moral tentaranya di Aleppo dengan menyetujui inisiatif utusan PBB, Steven De Mastura, untuk melakukan gencatan senjata di Aleppo. Rezim berusaha menunjukkan kepada tentaranya bahwa masih terlihat kuat.
Akan tetapi serangan yang dipersiapkan rezim itu gagal total. Tentara dan milisi bayaran yang mencoba memutus jalur logistik utama mujahidin di Aleppo berhasil di pukul balik. Bahkan, puluhan dari mereka tewas dan tertawan.
Tentara Suriah yang berhasil ditawan di desa Rityan dan Hurdatain di utara Aleppo mengaku bahwa mereka dipaksa menjadi tentara Suriah. Mereka mengaku mau menjadi tentara Suriah karena gaji bulanan yang dijanjikan. Sementara tentara lainnya mengaku pengikut Syiah dari kota Nubul dan Zahra.
situasi militer di Aleppo update 26 februari 2015
(ardalrebat)
Post a Comment