Dilansir dari Al-Arabiya.net, Senin (13/10), aktivis Suriah mengatakan bahwa senjata itu terungkap digunakan dalam pertempuran di lingkungan Jaubar, di pedesaan Damaskus. Rezim menggunakan senjata penghancur itu setelah tidak mampu melumpuhkan mujahidin.
Senjata baru yang diberikan Rusia kepada Bashar Assad itu merupakan sistem anti ranjau (UER 77). Senjata tersebut meluncurkan peledak daya tinggi dan mampu menghancurkan bangunan. Senjata baru itu biasanya digunakan untuk mensterilkan ladang ranjau sepanjang 90 meter dan selebar 6 meter. Daya ledaknya pun sangat tinggi dan mampu menghancurkan segala sesuatu di area tersebut.
Berikut salah satu video yang diunggah salah satu tentara Bashar Al-Asad, yang menunjukkan kedahsyatan senjata baru itu.
Aktivis mengatakan bahwa sistem anti ranjau ini pernah digunakan Rusia dalam perang Chechnya. Senjata ini merupakan inovasi baru yang pernah dibuat militer negara sekutu Bashar Assad itu.
Saat ini, senjata tersebut digunakan rezim Bashar Assad untuk menghancurkan lingkungan Jaubar dengan sistematis. Meski didukung milisi-milisi Syiah, militer Suriah tidak mampu menembus kekuatan mujahidin di lingkungan di pedesaan Damaskus tersebut.
Masih menurut aktivis, senjata ini gencar digunakan militer Suriah sejak pertengahan bulan September kemarin. Efek ledakannya pun menghancurkan wilayah luas di lingkungan Jaubar. Bahkan, suara ledakan bom tersebut dapat terdengar di ibukota Damaskus.
(Al-Arabiya)
Post a Comment