Sumber yang sama menambahkan bahwa bentrokan antara mujahidin dan tentara rezim Suriah pecah Rabu pagi (8/10/2014) di Morek, di mana mujahidin berhasil menguasai kembali tank batalyon dan titik militer keenam setelah sebelumnya dikuasai oleh pasukan rezim selama beberapa jam.
Dan sumber di Hama, bahwa empat mujahidin gugur, dan lebih dari tiga puluh tentara pasukan rezim tewas setelah pertempuran sengit antara kedua belah pihak yang berakhir pada kematian seorang tentara berpangkat kolonel dan ditahannya sejumlah tentara rezim dari divisi 4.
Perlu dicatat bahwa Mujahidin menguasai kota Morek sepenuhnya untuk pertama kalinya pada awal Februari 2014.
Kota Morek memegang peranan penting, karena ia salah satu jalur utama pasokan pasukan rezim terutama antara Hama, Aleppo, dan Idlib, juga pintu gerbang ke pedesaan utara Hama, dan pedesaan di selatan Idlib, sehingga mengontrol kota tersebut berarti memotong jalan utama antara Hama dan Aleppo.
Sebaliknya, bagi rezim, kota Morek adalah salah satu cara untuk membuat rute pasokan ke Aleppo dan lembah Al-Dhaif dan Khan Syaikhun, jadi dengan menguasainya, rezim akan menjadikannya pijakan untuk memulai pertempuran di Khan Syaikhun dan selanjutnya ke pedesaan Idlib selatan, dan juga dengan mengontrolnya akan memungkinkan rezim menyerbu ke Kafr Zata dan pedesaan Hama dan mengakhiri kehadiran mujahidin di dalamnya.
Post a Comment